POKERSAKTI.com - Memukul atau mendorong teman merupakan perilaku wajar pada anak usia batita yang merupakan usia preverbal. Tak perlu khawatir, karena ini tak selalu mengindikasikan bahwa buah hati senang melakukan kekerasan.
Tetapi bukan berarti kita mendiamkan begitu saja saat Si Kecil melancarkan aksi memukulnya. Langkah pemberitahuan dari orangtua harus dilakukan dengan tepat agar buah hati dapat mengekspresikan emosi yang ia rasakan secara tepat.
POKERSAKTI.com - Memarahi anak karena perilakunya juga tidak disarankan. Kadang-kadang, cara lembut lebih efektif mencegah anak memukul, karena hal itu berarti juga memberi pengertian mengapa ia tak boleh melakukannya.
Gunakan Cara yang Lembut
Anak adalah manusia kecil yang belum bisa mengatasi semua hal seorang sendiri di dunia yang besar ini. Bisa jadi, ia merasa terasing dari orangtuanya atau memiliki ketakutan pada masa lalunya. Sementara pada saat yang sama, ia juga belum punya kemampuan untuk mengatasi rasa cemasnya itu sehingga ketakutannya pun muncul.
POKERSAKTI.com - Namun yang perlu diingat, anak akan memelajari segala sesuatu dengan lebih baik jika orangtua menggunakan cara-cara yang lembut. Maka akan lebih baik jika orangtua memberi contoh perilaku yang baik ketimbang memberi hukuman.
Pahami Perasaannya
Di usia ini, anak belum memiliki pengetahuan tentang respons yang ia terima dari orang lain. Tak heran jika ketika ia memukul dan temannya menangis, ia justru akan mengulanginya kembali. Anak belum tahu bahwa temannya itu merasa sakit akibat tindakannya.
POKERSAKTI.com - Apa yang harus dilakukan? Beri tahu dan ajarkan anak untuk memahami perasaan temannya. Misalnya, "Lihat, temanmu jadi menangis karena kamu pukul." Cara ini akan membantu anak mengenali respons dan memahami bahwa apa yang ia lakukan telah membuat orang lain menjadi tidak nyaman. Jangan lupa, bantu anak yang menjadi korban dan ajarkan Si Kecil minta maaf.
Selalu Siaga Berikan Pilihan
Jika telah diketahui bahwa Si Kecil memang "hobi" memukul, sebaiknya orangtua selalu berada di dekat anak pada saat ia sedang berkumpul dengan teman-temannya. Saat anak terlihat akan memukul temannya, orangtua bisa menawarkan alternatif lain. Misalnya, dengan mengambil tangannya dan katakan, "Adik enggak boleh memukul. Kalau marah, katakan saja kamu sedang marah, ya?"
POKERSAKTI.com - Tetap usahakan berada di dekatnya dan beri ia alternatif lain. Semakin sering ia mendapat dan melakukan alternatif lain, ia akan semakin belajar bagaimana berinterkasi dengan baik.
Banyak sekali yang harus dipelajari seorang anak dari lingkungannya. Mulai dari mengenali perasaan dan perilaku yang harus ia lakukan, hingga cara berkomunikasi positif dengan teman-temannya. Oleh karenanya, orangtua tak bisa berharap proses belajar ini berjalan cepat dan instan. Butuh waktu hingga anak bisa menghentikan kebiasaan memukulnya.
POKERSAKTI.com - Pada saat yang sama, anak juga belajar tentang hal-hal lain yang akan membuatnya mampu berkomunikasi dengan lingkungan. Dengan cara yang lembut, pikiran positif, dan kasih sayang yang melimpah, anak akan belajar menjadi sosok yang berperilaku baik dan menyenangkan. Jangan lupa, jika anak sudah mampu menghentikan kebiasaannya memukul atau mendorong temannya, beri ia pujian.
Tetapi bukan berarti kita mendiamkan begitu saja saat Si Kecil melancarkan aksi memukulnya. Langkah pemberitahuan dari orangtua harus dilakukan dengan tepat agar buah hati dapat mengekspresikan emosi yang ia rasakan secara tepat.
POKERSAKTI.com - Memarahi anak karena perilakunya juga tidak disarankan. Kadang-kadang, cara lembut lebih efektif mencegah anak memukul, karena hal itu berarti juga memberi pengertian mengapa ia tak boleh melakukannya.
Gunakan Cara yang Lembut
Anak adalah manusia kecil yang belum bisa mengatasi semua hal seorang sendiri di dunia yang besar ini. Bisa jadi, ia merasa terasing dari orangtuanya atau memiliki ketakutan pada masa lalunya. Sementara pada saat yang sama, ia juga belum punya kemampuan untuk mengatasi rasa cemasnya itu sehingga ketakutannya pun muncul.
POKERSAKTI.com - Namun yang perlu diingat, anak akan memelajari segala sesuatu dengan lebih baik jika orangtua menggunakan cara-cara yang lembut. Maka akan lebih baik jika orangtua memberi contoh perilaku yang baik ketimbang memberi hukuman.
Pahami Perasaannya
Di usia ini, anak belum memiliki pengetahuan tentang respons yang ia terima dari orang lain. Tak heran jika ketika ia memukul dan temannya menangis, ia justru akan mengulanginya kembali. Anak belum tahu bahwa temannya itu merasa sakit akibat tindakannya.
POKERSAKTI.com - Apa yang harus dilakukan? Beri tahu dan ajarkan anak untuk memahami perasaan temannya. Misalnya, "Lihat, temanmu jadi menangis karena kamu pukul." Cara ini akan membantu anak mengenali respons dan memahami bahwa apa yang ia lakukan telah membuat orang lain menjadi tidak nyaman. Jangan lupa, bantu anak yang menjadi korban dan ajarkan Si Kecil minta maaf.
Selalu Siaga Berikan Pilihan
Jika telah diketahui bahwa Si Kecil memang "hobi" memukul, sebaiknya orangtua selalu berada di dekat anak pada saat ia sedang berkumpul dengan teman-temannya. Saat anak terlihat akan memukul temannya, orangtua bisa menawarkan alternatif lain. Misalnya, dengan mengambil tangannya dan katakan, "Adik enggak boleh memukul. Kalau marah, katakan saja kamu sedang marah, ya?"
POKERSAKTI.com - Tetap usahakan berada di dekatnya dan beri ia alternatif lain. Semakin sering ia mendapat dan melakukan alternatif lain, ia akan semakin belajar bagaimana berinterkasi dengan baik.
Banyak sekali yang harus dipelajari seorang anak dari lingkungannya. Mulai dari mengenali perasaan dan perilaku yang harus ia lakukan, hingga cara berkomunikasi positif dengan teman-temannya. Oleh karenanya, orangtua tak bisa berharap proses belajar ini berjalan cepat dan instan. Butuh waktu hingga anak bisa menghentikan kebiasaan memukulnya.
POKERSAKTI.com - Pada saat yang sama, anak juga belajar tentang hal-hal lain yang akan membuatnya mampu berkomunikasi dengan lingkungan. Dengan cara yang lembut, pikiran positif, dan kasih sayang yang melimpah, anak akan belajar menjadi sosok yang berperilaku baik dan menyenangkan. Jangan lupa, jika anak sudah mampu menghentikan kebiasaannya memukul atau mendorong temannya, beri ia pujian.
0 komentar:
Posting Komentar