POKERSAKTI.com - Memberi makan anak balita gampang-gampang susah. Soal makan, anak balita sesungguhya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Selera makan anak balita juga dapat naik turun. Bila si balita makannya lebih sedikit dari pada biasanya, anda tidak perlu cemas. Anda juga tidak perlu membujuk atau memaksanya untuk makan lebih banyak. Karena, makanan yang dimakan dengan sukarela akan lebih baik dicerna dari pada makanan yang dipaksakan. Bila balita makan dengan cara dipaksa, maka tidak akan ada air liur dan getah lambung yang berguna membantu proses pencernaan.
Ada beberapa kiat yang dapat dipakai dalam memberi makan anak balita :
Usahakan agar sebelum makan, balita anda berada dalam keadaan cukup lapar. Balita akan merasa lapar bila 3 – 4 jam sebelumnya tidak makan apa-apa. Dalam kondisi demikian barulah akan timbul selera makan.
Biasakanlah memberi makan anak balita secara teratur pada jam-jam yang telah ditentukan. Dengan demikian setiap kali berada pada jam-jam tersebut terbentuk refleks makan yang dapat mengeluarkan air liur dan getah lambung yang berguna bagi pencernaan yang sempurna.
Jangan berikan cemilan yang manis-manis, seperti permen, coklat, sirup dan lain-lain diantara jam-jam makan. Makanan tersebut dapat menurunkan rangsangan pada pusat syaraf di otak sehingga selera makan balita anda jadi turun.
Berikan variasi menu makanan atau penyajian makanan kesukaannya, dan aturlah suasana makan sedemikian rupa sehingga selera makannya timbul.
Balita yang malas makan tidak perlu dibujuk, dijanjikan sesuatu, apalagi dipaksa bila tak mau menghabiskan makanan yang disajikan. Simpan saja makanan itu untuk jam berikutnya. Jangan takut, bila balita lapar ia akan minta dengan sendirinya atau menunjukkan tanda-tandanya.
Memberi makan anak diatas 1 tahun
Saat balita anda berusia 1 tahun keatas, ia akan mulai memilih makanannya, menolak untuk makan setelah beberapa suapan dan menolak untuk duduk di meja makan pada waktu harus makan.
Anak kecil memerlukan sekitar 1000 kalori per harinya dan dibagi dalam 3 kali makan serta 2 kali makanan kecil. Tingkat pertumbuhannya mulai menurun sehingga ia tidak memerlukan banyak makanan saat itu.
Jangan cemas bila pola makannya mulai sedikit kacau dan tidak pernah sama setiap harinya. Jangan pula membuat waktu makan anak balita anda menjadi tegang, yaitu untuk menjaga agar anak tetap terjaga selera makannya. Semakin keras anda memaksanya, semakin besar kemungkinannya untuk berontak.
Dorong semangatnya untuk makan dengan memberinya beberapa pilihan makanan sehat dan biarkanlah ia memilih makanannya sendiri. Sediakan makanan yang bervariasi, baik rasa maupun tampilannya, agar ia tertarik untuk makan. Ingat juga bahwa balita memerlukan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna sama seperti yang diperlukan oleh orang dewasa.
Yang juga penting dilakukan adalah makanan yang anda berikan perlu dilembutkan atau dipotong kecil-kecil sehingga mudah untuk dikunyah. Makanan yang lembut dan kecil-kecil dapat mengurangi kemungkinan anak balita dari bahaya tersedak yang dapat menutup jalan nafasnya. Usahakan agar anak anda makan sambil duduk dan didampingi oleh orang tua atau pengasuhnya.
Setelah anak berusia 1 tahun, ia sudah dapat minum dari gelas. Dan sebagian besar kalori yang diperolehnya berasal dari makanan padat, sehingga kebutuhan akan susu mulai menurun.
Memberi makan anak usia 2 – 3 tahun
Sebagian besar orang tua menginginkan anaknya yang masih kecil makan makanan seimbang 3 kali sehari, ditambah snack yang ringan dan bergizi pada pagi dan sore hari. Namun hanya sedikit anak usia 2 – 3 tahun yang dapat menjalani jadwal tersebut setiap harinya.
Selera makan anak usia 2 – 3 tahun bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Anak mungkin tidak mau makan karena kecapaian, terlalu gembira atau hanya karena ogah untuk duduk diam. Mungkin juga anak menolak makanan yang hari kemarin disukainya. Hmm . . . , pussyiing.
Anda tidak perlu mempersoalkan berbagai macam kelakuannya. Biarkan anak memilih makanan lain yang ada di piring atau di meja untuk dimakan. Selama anak memilih makanan yang tidak terlalu manis, asin, kecut, pedas atau berlemak jangan melarangnya.
Dorong anak untuk mencoba makanan baru dengan menawarkan sedikit untuk dicoba. Jangan memaksanya untuk makan seporsi penuh makanan yang tidak biasa ia makan.
Anak usia 2 – 3 tahun biasanya tidak memerlukan vitamin atau suplemen tambahan. Namun demikian, bila anak anda sangatpemilih dan susah makan makanan yang bergizi seimbang, anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis anak mengenai perlu tidaknya pemberian vitamin atau suplemen tambahan. (Dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar