Sabtu, 23 Januari 2016

Tips Solusi Alergi Susu Formula Pada Bayi

www.pokerskti.com

POKERSAKTI.com - Uraian tentang solusi alergi susu formula pada bayi ini adalah sebuah sudut pandang. Pembaca bebas mengambil kesimpulan.

Begini, setiap ibu pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk bayi kecilnya, termasuk dalam hal kebutuhan susu bayi.  Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, karenanya naluri seorang ibu pasti ingin memberikan ASI untuk bayinya. Namun, kadang-kadang karena kesibukan ataupun karena ASI yang tidak mau keluar, seorang ibu terpaksa memberikan susu formula untuk bayi-nya.

Jika susu formula yang diberikannya itu cocok untu si bayi, maka tidak masalah. Yang jadi soal adalah jika susu formula itu tidak cocok untuk bayinya. Si ibu pasti akan sibuk kian kemari mencari-cari susu formula yang sesuai dengan keinginan si bayi. Ketidak-cocokan itu bisa karena berbagai alasan, salah satunya adalah karena adanya alergi susu formula pada bayi tersebut.

Alergi susu formula sering disebut pula alergi susu sapi, sebab sudah bukan rahasia lagi bahwa kebanyakan susu formula terbuat dari susu sapi.
Penyebab alergi susu

Sebenarnya apa sih penyebab alergi susu formula itu ?

Penyebab alergi susu formula adalah karena sistem imunitas bayi yang masih baru dan belum sempurna menganggap susu formula sebagai barang asing yang mengancam kesehatan bayi tersebut. Jika dalam bahasa pergaulan ada istilah “tak kenal maka tak sayang”,  maka dalam konteks sistem kekebalan tubuh bayi “tak kenal maka dianggap berbahaya atau musuh”. Sehingga sistem imunitas bayi akan bereaksi otomatis dengan pertahanan diri dan menolak barang asing yang belum dikenalnya itu.

Reaksi sistem imunitas itu bentuknya macam-macam, biasanya berupa reaksi fisik pada tubuh si bayi. Misalnya muntah, diare, sakit perut, atau ruam-ruam. Selain itu reaksinya bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Reaksi sistem imunitas bayi terhadap susu formula yang berupa tanda-tanda fisik pada bayi itulah yang kita kenal sebagai alergi susu formula. Reaksi sistem imunitas bayi dalam bentuk alergi itu sesungguhnya adalah pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh si bayi bekerja dengan baik.

Jika alergi susu sapi itu berlangsing singkat, mungkin tidak sempat membuat orang tua khawatir. Masalahnya adalah jika alergi susu formula itu terus berlanjut dalam jangka waktu yang cukup lama, sementara kebutuhan susu untuk bayi tidak bisa ditunda. Misalnya bayi diare berhari-hari, ‘kan pusing tuh orang tuanya.

Jika Itu yang terjadi, berarti ada ketidak-cocokan antara kandungan susu formula yang diberikan dengan “tuntutan” sistem imunitas bayi tersebut. Jadi meski susu formula sudah dikenali oleh sistem kekebalan tubuh si bayi namun sistem tersebut masih menolaknya. “Sudah dikenal tapi masih dianggap berbahaya”.
Mengapa bayi ini alergi dan bayi yang itu tidak ?

Setiap bayi sejatinya punya kelebihan ataupun kekurangannya sendiri. Baik secara fisik, emosional, genetik, kekebalan dan lain-lain. Antara bayi satu dengan yang lain tidak ada yang sama. Setiap bayi punya perbedaan, tidak ada yang sama persis.

Demikian pula halnya, setiap merk susu formula punya kelebihan dan kekurangannya sendiri.  Kandungan susu formula merk yang satu dengan merk yang lain berbeda. Mungkin dalam komposisi, mungkin dalam jumlah takaran dan lain-lain. Beda merk susu berarti beda kandungan susu dan otomatis beda harga.

Menemukan titik temu antara kandungan susu formula apa yang dibutuhkan oleh bayi dengan kandungan susu formula yang ada pada berbagai merk susu adalah sebuah “teka-teki” pelik yang harus dipecahkan oleh orang tua bayi. Ini adalah tarik-menarik antara apa yang dibutuhkan bayi dan apa yang ada dipasaran.

Dalam kenyataan, untuk memutuskan dengan segera mau memilih susu formula merk apa ditengah rengekan dan tangisan bayi yang sedang diare sungguh bukan perkara mudah.

Orang tua yang beruntung mungkin bisa langsung menemukan susu formula yang cocok dengan kebutuhan si bayi.  Sedangkan orang tua yang kurang beruntung masih perlu berganti-ganti merk susu sebelum akhirnya menemukan susu formula yang sesuai. Sayangnya, kadang-kadang dalam menemukan sufor yang pas itupun mungkin lebih banyak  karena faktor kebetulan semata, bukan karena hasil analisa yang cermat. Kasihan sekali bukan, jika selama proses gonta-ganti susu itu si bayi kecil terus-menerus mengalami alergi susu formula ?

Yang jadi persoalan adalah kebutuhan susu formula yang cocok untuk si bayi sudah jelas mendesak, sedangkan sang ibu punya keterbatasan dalam memberikan ASI. Pertanyaannya apakah jawaban atas situasi yang mendesak itu kita pasrahkan pada sesuatu yang sifatnya kebetulan atau keberuntungan ? Apakah kita tidak bisa menghitung dengan cermat bayi yang ini perlunya sufor merk ini, dan bayi itu perlu sufor merk itu ?

Celakanya, memutuskan sesuatu dalam situasi terdesak sering lebih banyak salahnya dari pada benarnya. Mungkin kita sebagai orang tua perlu dibekali cara yang lebih akurat untuk menemukan kandungan susu formula yang cocok sehingga si bayi kecil yang lemah tidak perlu menderita karena alergi susu.

0 komentar:

Posting Komentar