POKERSAKTI.com - Persalinan caesar memiliki risiko yang lebih besar ketimbang melahirkan secara normal. Tidak hanya risiko untuk ibu, operasi caesar juga berisiko untuk bayi Anda.
Karena tak ingin merasakan sakit saat melahirkan, banyak ibu-ibu hamil zaman sekarang yang meminta melahirkan secara caesar meski tak memiliki indikasi medis. Ada juga yang meminta caesar karena ingin memilih tanggal lahir yang cantik untuk si bayi. Padahal, bayi yang lahir secara caesar lebih berisiko dan rentan terhadap penyakit.
POKERSAKTI.com - Jika Anda tidak memiliki indikasi medis yang mengharuskan untuk melahirkan secara caesar, sebaiknya jangan pernah meminta dokter untuk melakukannya. Sebab, melahirkan secara caesar justru banyak memberikan efek merugikan untuk bayi.
Berikut risiko persalinan caesar pada bayi, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Senin (21/4/2014):
1. Masalah pernapasan
POKERSAKTI.com - Bayi yang lahir secara caesar lebih mungkin mengembangkan transient tachypnea, yaitu masalah pernapasan yang ditandai dengan pernapasan abnormal cepat selama beberapa hari pertama setelah lahir. Kondisi ini terjadi karena operasi caesar biasanya dilakukan sebelum usia 39 minggu kehamilan, saat paru-paru bayi belum matang.
Belum matangnya paru-paru bayi juga dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan lainnya, termasuk sindrom gangguan pernapasan, suatu kondisi yang membuat sulit bagi bayi untuk bernapas.
2. Lebih rentan asma, alergi dan infeksi
POKERSAKTI.com - Bayi yang lahir normal per vaginal (melalui vagina), tubuhnya akan mendapat bekal antibodi dari sang ibu, yaitu bakteri yang ada di vagina sebagai jalan lahir. Sedangkan bayi yang lahir secara caesar, ususnya menjadi steril karena tidak mendapatkan mikrobiota dari ibu, yang akhirnya bisa menurunkan kekebalan tubuh si bayi.
"Kalau lahir caesar, usus bayi menjadi steril karena tidak dapat mikrobiota dari ibu. Ibaratnya mikrobiota itu sangu dari si ibu," jelas Dr. dr. Anang Endaryanto, SpA(K), dari Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo-FK Universitas Airlangga.
POKERSAKTI.com - dr Anang menjelaskan mikrobiota yang diperoleh bayi saat proses persalinan normal sangat berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi sel T regulator. Dampaknya, bayi lebih berisiko terkena asma, alergi dan infeksi bila dilahirkan secara caesar.
Karena tak ingin merasakan sakit saat melahirkan, banyak ibu-ibu hamil zaman sekarang yang meminta melahirkan secara caesar meski tak memiliki indikasi medis. Ada juga yang meminta caesar karena ingin memilih tanggal lahir yang cantik untuk si bayi. Padahal, bayi yang lahir secara caesar lebih berisiko dan rentan terhadap penyakit.
POKERSAKTI.com - Jika Anda tidak memiliki indikasi medis yang mengharuskan untuk melahirkan secara caesar, sebaiknya jangan pernah meminta dokter untuk melakukannya. Sebab, melahirkan secara caesar justru banyak memberikan efek merugikan untuk bayi.
Berikut risiko persalinan caesar pada bayi, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Senin (21/4/2014):
1. Masalah pernapasan
POKERSAKTI.com - Bayi yang lahir secara caesar lebih mungkin mengembangkan transient tachypnea, yaitu masalah pernapasan yang ditandai dengan pernapasan abnormal cepat selama beberapa hari pertama setelah lahir. Kondisi ini terjadi karena operasi caesar biasanya dilakukan sebelum usia 39 minggu kehamilan, saat paru-paru bayi belum matang.
Belum matangnya paru-paru bayi juga dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan lainnya, termasuk sindrom gangguan pernapasan, suatu kondisi yang membuat sulit bagi bayi untuk bernapas.
2. Lebih rentan asma, alergi dan infeksi
POKERSAKTI.com - Bayi yang lahir normal per vaginal (melalui vagina), tubuhnya akan mendapat bekal antibodi dari sang ibu, yaitu bakteri yang ada di vagina sebagai jalan lahir. Sedangkan bayi yang lahir secara caesar, ususnya menjadi steril karena tidak mendapatkan mikrobiota dari ibu, yang akhirnya bisa menurunkan kekebalan tubuh si bayi.
"Kalau lahir caesar, usus bayi menjadi steril karena tidak dapat mikrobiota dari ibu. Ibaratnya mikrobiota itu sangu dari si ibu," jelas Dr. dr. Anang Endaryanto, SpA(K), dari Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo-FK Universitas Airlangga.
POKERSAKTI.com - dr Anang menjelaskan mikrobiota yang diperoleh bayi saat proses persalinan normal sangat berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi sel T regulator. Dampaknya, bayi lebih berisiko terkena asma, alergi dan infeksi bila dilahirkan secara caesar.
3. Cedera bedah
Meskipun jarang, torehan kecelakaan pada kulit bayi dapat terjadi selama operasi.
0 komentar:
Posting Komentar