POKERSAKTI.com - Kulit bayi yang terkena air susu ibu (ASI) jadi memerah? Sebaiknya jangan langsung salahkan ASI dan berhenti memberikannya pada bayi, bisa jadi ASI bukanlah faktor penyebab utamanya.
"Gumoh kan terjadi setelah ada refleks balik dari refluks esofagus, jadi dari lambung kembali ke esofagus. Pemicunya bisa karena ada udara atau bisa juga karena si bayi kekenyangan," papar salah satu konselor 'Rumah Menyusui' RS Budi Kemuliaan Jakarta, dr Hikmah Kurniasari, MKM, saat berbincang dengan detikHealth di sela-sela peresmian 'Rumah Menyusui' yang diselenggarakan di RS Budi Kemuliaan, Jl Budi Kemuliaan, Jakarta, Senin (21/4/2014).
POKERSAKTI.com - Gumoh yang tak sengaja mengalir di pipi atau bagian tubuh bayi lainnya seringkali menimbulkan bekas memerah. Jika kondisi ini terjadi pada bayi, jangan langsung 'salahkan' ASI. Sebab kondisi ini bisa saja terjadi akibat kondisi tubuh bayi itu sendiri.
"Misalnya bayi punya ketahanan alergi terhadap protein rendah, jadi tidak tahan dengan protein, termasuk protein ASI. Jadi kondisi kulit memerah ini muncul bukan karena ASI, tapi karena kondisi tubuh si bayinya," tutur dr Sylvia Haryeny, IBCLC, yang juga merupakan salah satu konselor dari SELASI.
POKERSAKTI.com - Gumoh pada bayi yang disusui kerap membuat ibu cemas. Namun tak perlu khawatir, sebab hal ini hampir dialami oleh semua bayi. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi usia 12-16 pekan. Jika bayi mengalami gumoh, miringkan posisinya agar ia tidak tersedak.
"Selain itu, jangan lupa untuk sendawakan bayi setelah menyusu," pesan dr Hikmah.
Menurut dr Marissa T.S. Pudjiadi, SpA dkk. dalam buku '250 Tanya Jawab Kesehatan Anak', yang dikutip detikHealth, perhatikan posisi bayi saat menyusu di payudara ibu. Posisi dan perlekatan dengan payudara yang benar akan membuat bayi tidak akan terlalu banyak menelan udara. Dengan demikian gumoh bisa diminimalkan.
POKERSAKTI.com - Meskipun tampak wajar, tapi gumoh jangan sampai berlebihan sebab dapat melukai tenggorokan bayi. Jika sudah luka, maka bayi jadi enggan makan sehingga dampaknya bisa kekurangan gizi dan mengalami gangguan pertumbuhan.
"Gumoh kan terjadi setelah ada refleks balik dari refluks esofagus, jadi dari lambung kembali ke esofagus. Pemicunya bisa karena ada udara atau bisa juga karena si bayi kekenyangan," papar salah satu konselor 'Rumah Menyusui' RS Budi Kemuliaan Jakarta, dr Hikmah Kurniasari, MKM, saat berbincang dengan detikHealth di sela-sela peresmian 'Rumah Menyusui' yang diselenggarakan di RS Budi Kemuliaan, Jl Budi Kemuliaan, Jakarta, Senin (21/4/2014).
POKERSAKTI.com - Gumoh yang tak sengaja mengalir di pipi atau bagian tubuh bayi lainnya seringkali menimbulkan bekas memerah. Jika kondisi ini terjadi pada bayi, jangan langsung 'salahkan' ASI. Sebab kondisi ini bisa saja terjadi akibat kondisi tubuh bayi itu sendiri.
"Misalnya bayi punya ketahanan alergi terhadap protein rendah, jadi tidak tahan dengan protein, termasuk protein ASI. Jadi kondisi kulit memerah ini muncul bukan karena ASI, tapi karena kondisi tubuh si bayinya," tutur dr Sylvia Haryeny, IBCLC, yang juga merupakan salah satu konselor dari SELASI.
POKERSAKTI.com - Gumoh pada bayi yang disusui kerap membuat ibu cemas. Namun tak perlu khawatir, sebab hal ini hampir dialami oleh semua bayi. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi usia 12-16 pekan. Jika bayi mengalami gumoh, miringkan posisinya agar ia tidak tersedak.
"Selain itu, jangan lupa untuk sendawakan bayi setelah menyusu," pesan dr Hikmah.
Menurut dr Marissa T.S. Pudjiadi, SpA dkk. dalam buku '250 Tanya Jawab Kesehatan Anak', yang dikutip detikHealth, perhatikan posisi bayi saat menyusu di payudara ibu. Posisi dan perlekatan dengan payudara yang benar akan membuat bayi tidak akan terlalu banyak menelan udara. Dengan demikian gumoh bisa diminimalkan.
POKERSAKTI.com - Meskipun tampak wajar, tapi gumoh jangan sampai berlebihan sebab dapat melukai tenggorokan bayi. Jika sudah luka, maka bayi jadi enggan makan sehingga dampaknya bisa kekurangan gizi dan mengalami gangguan pertumbuhan.
0 komentar:
Posting Komentar