POKERSAKTI.com - Pada abad ke-17, cacar air adalah penyakit yang paling ditakuti oleh semua orang. Penyakit ini telah membunuh 40% orang yang terinfeksi serta meninggalkan bekas luka diwajah orang yang sembuh dari cacar air.
Hal tersebut mungkin berbeda dengan kondisi sekarang. Saat ini, cacar air tidak lagi ditakuti sebagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Banyak temanmu yang sakit cacar air, atau mungkin kamu pun pernah sakit cacar air. Tetapi, kamu dan temanmu dapat sembuh lagi seperti sedia kala. Semua itu terjadi karena ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang. Hingga sekarang, cacar air pun dapat diobati bahkan dicegah penjangkitannya. Apakah kamu tahu bagaimana hal itu dapat terjadi?
Pada tahun 1717, dikenal teknik variolasi, yaitu cara mengobati cacar air dengan cara menorehkan jarum yang telah di tempel pada lepuhan kulit dari penderita cacar air yang tidak begitu kuat. Seorang wanita yang bernama Lady Mary Wortley Montagu, istri seorang duta besar Inggris untuk Turki mempraktekkan teknik variolasi ini pada anaknya ketika ia kembali ke Inggris pada tahun 1721. Metode ini kadang berhasil, kadang gagal. Bahkan, terkadang malah membuat pasien benar-benar menderita cacar air yang kuat.
Teknik-teknik untuk mengobati penyakit cacar air terus dikembangkan. Akhirnya pada tahun 1796, seorang dokter dari Inggris, Edward Jenner, menemukan metode yang lebih baik untuk mencegah penyakit cacar air. Metode ini kemudian terkenal dengan sebutan Vaksinasi.Awalnya, Jenner mengamati para pemerah susu yang sering tertular jenis cacar dari sapi peliharaannya, yang disebut cacar sapi (jenis cacar yang lebih ringan dari cacar air). ternyata, setelah tertular cacar sapi, para pemerah susu itu tidah pernah terserang cacar air, walaupun mereka berdekatan dengan penderita cacar air.
Dengan alasan bahwa infeksi cacar sapi dapat melindungi tubuh dari serangan infeksi cacar air, pada 14 mei 1796 Jenner menyuntikan lempuhan cacar sapi ke tangan seorang anak berusia 8 tahun, James Phipps. Setelah 6 minggu, Jenner menginokulasi lempuhan cacar air ke tangan Phipps. Ternyata Phipps tidak terkena penyakit cacar air, walaupun telah disuntikan lempuhan cacar air,Phipps tidak menunjukan adanya gejala cacar air. Metode yang dicoba oleh Jenner ini kemudian dikenal dengan sebutan Vaksinasi.
Metode vaksinasi yang dikenal oleh Jenner ini terus digunakan dan dikembangkan. Saat ini, dengan kemajuan ilmu kedokteran, banyak penyakit telah dapat dicegah dengan teknik Vaksinasi.
Imunisasi dengan berbagai macam vaksin pun dilakukan sejak anak-anak. imunisasi bayi dilakukan untuk mencegah sang bayi terjangkit oleh berbagai penyakit di kemudian hari.
Hal tersebut mungkin berbeda dengan kondisi sekarang. Saat ini, cacar air tidak lagi ditakuti sebagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Banyak temanmu yang sakit cacar air, atau mungkin kamu pun pernah sakit cacar air. Tetapi, kamu dan temanmu dapat sembuh lagi seperti sedia kala. Semua itu terjadi karena ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang. Hingga sekarang, cacar air pun dapat diobati bahkan dicegah penjangkitannya. Apakah kamu tahu bagaimana hal itu dapat terjadi?
Pada tahun 1717, dikenal teknik variolasi, yaitu cara mengobati cacar air dengan cara menorehkan jarum yang telah di tempel pada lepuhan kulit dari penderita cacar air yang tidak begitu kuat. Seorang wanita yang bernama Lady Mary Wortley Montagu, istri seorang duta besar Inggris untuk Turki mempraktekkan teknik variolasi ini pada anaknya ketika ia kembali ke Inggris pada tahun 1721. Metode ini kadang berhasil, kadang gagal. Bahkan, terkadang malah membuat pasien benar-benar menderita cacar air yang kuat.
Teknik-teknik untuk mengobati penyakit cacar air terus dikembangkan. Akhirnya pada tahun 1796, seorang dokter dari Inggris, Edward Jenner, menemukan metode yang lebih baik untuk mencegah penyakit cacar air. Metode ini kemudian terkenal dengan sebutan Vaksinasi.Awalnya, Jenner mengamati para pemerah susu yang sering tertular jenis cacar dari sapi peliharaannya, yang disebut cacar sapi (jenis cacar yang lebih ringan dari cacar air). ternyata, setelah tertular cacar sapi, para pemerah susu itu tidah pernah terserang cacar air, walaupun mereka berdekatan dengan penderita cacar air.
Dengan alasan bahwa infeksi cacar sapi dapat melindungi tubuh dari serangan infeksi cacar air, pada 14 mei 1796 Jenner menyuntikan lempuhan cacar sapi ke tangan seorang anak berusia 8 tahun, James Phipps. Setelah 6 minggu, Jenner menginokulasi lempuhan cacar air ke tangan Phipps. Ternyata Phipps tidak terkena penyakit cacar air, walaupun telah disuntikan lempuhan cacar air,Phipps tidak menunjukan adanya gejala cacar air. Metode yang dicoba oleh Jenner ini kemudian dikenal dengan sebutan Vaksinasi.
Metode vaksinasi yang dikenal oleh Jenner ini terus digunakan dan dikembangkan. Saat ini, dengan kemajuan ilmu kedokteran, banyak penyakit telah dapat dicegah dengan teknik Vaksinasi.
Imunisasi dengan berbagai macam vaksin pun dilakukan sejak anak-anak. imunisasi bayi dilakukan untuk mencegah sang bayi terjangkit oleh berbagai penyakit di kemudian hari.
0 komentar:
Posting Komentar